29 Januari 2011

Rasakan Bedanya!

Anak lelaki kurus itu berjalan sambil menggendong adiknya yang lumpuh di punggungnya. Melihatnya, seseorang berkomentar prihatin, "Kasihan kau, Nak. Bebanmu pasti berat." Lalu terdengar jawaban spontan, "Pak, ia bukan beban, ia saudaraku".

Itulah ilustrasi di balik lirik lagu pop balada karangan Bobby Scott dan Bob Russel, He Ain't Heavy, He's My Brother. Suatu perbuatan yang dipandang beban oleh seseorang, nyatanya tidak bagi yang lain. Tergantung alasan ia melakukannya. Jika ia melakukannya karena rasa cinta, pasti akan berbeda.

Hati Yakub (Nabi Ya'qub, putra Nabi Ishaq bin Ibrahim) sedang digetarkan oleh cinta yang besar kepada Rahel (Rahil). Demi cintanya, ia bersedia mengabdi kepada Laban tujuh tahun penuh, sebelum meminang Rahel.

Jadi, ia tidak asal bekerja. Ia tidak bekerja keras demi harta. Namun, demi dan karena cinta. Ia bekerja dengan hati penuh cinta. Itulah yang memberinya tekad, semangat, kekuatan, dan ketekunan.

Lalu apa hasilnya? Pengabdian selama tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel. Sangat berbeda, bukan?

Apakah kekuatan terbesar dalam hidup ini? Jawabnya: cinta yang bersumber dari Tuhan. Banyak hal yang tampak menjengkelkan, melelahkan, dihindari orang, dapat dilakukan dengan setia oleh pelakunya. Mengapa? Karena cinta membuat mereka punya cara pandang lain.

Merawat luka yang berbau, seperti dilakukan oleh para misionaris "Cinta Kasih" yang dipimpin Ibu Teresa. Merawat suami yang sakit. Mendampingi anak belajar, meski lelah. Mengantar nenek berobat rutin. Memasak untuk orang banyak. Semua akan terasa berbeda jika dilakukan karena dan dengan cinta.

COBALAH MELAKUKAN SESUATU KARENA DAN DENGAN CINTA, LALU RASAKAN BEDANYA.

* * *

Sumber: e-RH, 29 Januari 2011 (diedit seperlunya)

Dibagikan oleh Paulus Herlambang.

==========

Artikel Terbaru Blog Ini